
TNI AL telah mendapat tawaran bantuan dari International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) untuk mengangkat badan KRI Nanggala 402 yang berhasil ditemukan di kedalaman 838 meter pada Minggu (25/4/2021). Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, mengungkapkan ISMERLO bersedia membantu mengangkat badan KRI Nanggala 402 yang telah terbelah menjadi tiga bagian. Meski begitu, Yudo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dulu dengan pemerintah pusat.
"Kita akan berusaha mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 dan tentunya di dalam organisasi ISMERLO," kata Yudo, Minggu, dilansir . "Namun karena ini perlu keputusan pemerintah tentunya saya akan mengajukan ke Panglima TNI yang nanti secara berjenjang ke atas dan tentunya kalaupun sudah ada keputusan nanti kita akan angkat," imbuhnya. Mengutip , ISMERLO adalah organisasi militer yang beroperasi di lingkungan internasional, yang berfokus pada tujuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa di laut.
Dikutip dari naval technology.com , International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) didirikan pada 2003, tiga tahun setelah tragedi kapal selam Kursk yang menewaskan 118 awaknya. ISMERLO, yang didirikan The North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Submarine Escape and Rescue Working Group (SMERWG), awalnya bertempat di Norfolk, Amerika Serikat. Namun, saat ini markas besar ISMERLO ada di Northwood, Inggris.
ISMERLO terdiri dari tim ahli multinasional yang memiliki spesialis penyelamatan kapal selam. Tujuan didirikannya ISMERLO adalah sebagai pencegah kecelakaan, menetapkan prosedur yang disepakati untuk membentuk dasar standar internasional dalam rangka penyelamatan kapal selam, serta memfasilitasi pemanggilan cepat sumber daya penyelamatan yang sesuai syarat. Setidaknya ada 15 negara di bawah ISMERLO dan satu tim NATO yang siap mengerahkanbantuan saat ada panggilan darurat.
Kelima belas negara tersebut adalah Australia, India, Korea Selatan, Swedia, Brazil, Italia, Rusia, Turki, China, Jepang, Singapura, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Amerika Serikat. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, mengungkapkan pihaknya telah mendapat tawaran bantuan dari ISMERLO untuk mengangkat badan KRI Nanggala 402. Seperti diketahui, kapal selam buatan Jerman ini telah ditemukan di kedalaman laut 838 meter pada Minggu (25/4/2021).
"Apa yang bisa dilakukan dengan kondisi seperti ini? Karena dengan badan tekan yang masih utuh tadi." "Apakah ditali? Apakah ditusuk kemudian diangkat seperti jangkar, itu bagaimana nanti akan kita bahas lebih lanjut," terangnya, dilansir . Rencana diangkatnya KRI Nanggala 402 ini bukan tanpa alasan.
Hal ini dilakukan lantaran akan dilakukan investigasi menyeluruh, karena TNI AL memiliki kapal selam sejenis dengan KRI Nanggala 402, yakni KRI Cakra dan tiga lainnya. Investigasi dilakukan karena apa yang terjadi pada KRI Nanggala 402 bukanlah human error . "Investigasi nanti menunggu kapalnya diangkat, tapi dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini bukan atau tidak human error ."
"Jadi bukan human error , karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," beber Yudo. “Hal ini yang nanti akan kita investigasi, tentunya setelah badan kapal tertekan tapi kita bisa angkat." "Sudah saya evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tetapi saya berkeyakinan ini bukan cuman error , tapi lebih pada faktor alam," imbuhnya menegaskan.
Yudo pun berharap dengan dilakukannya investigasi, hal serupa tidak akan terjadi kembali di masa mendatang.