
Jeremy Doku, talenta muda berbakat Belgia siap memberikan kejutan di Euro 2020. Belgia menatap Euro 2020 dengan percaya diri setelah bertengger di peringkat pertama rangking FIFA. Banyak yang mengatakan, dalam dekade terakhir termasuk saat ini adalah generasi emas Belgia.
Skuat ini dihuni nama nama berkelas seperti Eden Hazard, Kevin De Bruyne, dan Romelu Lukaku. Tapi, di balik kemegahan skuat yang dimiliki Roberto Martinez, pelatih Belgia, mereka punya satu pemain muda potensial. Dia adalah Jeremy Doku.
Dalam sebuah ulasan Goal Internasional, pemain berusia 19 tahun tersebut adalah salah satu wonderkid terbaik dunia. Dia menempati peringkat ke 14 dalam daftar tahunan pesepak bola remaja terbaik dunia NXGN. Hingga saat ini, dia telah memainkan 6 caps bersama Timnas Belgia, setelah memulai debut pada September 2020 melawan Denmark.
Satu minggu berselang, Jeremy Doku mencetak gol spektakuler dengan tendangan melengkung, sekaligus mewarnai kemenangan 5 1 Belgia atas Islandia. Penampilan Jeremy Doku membuat Roberto Martinez terpesona. Dia tak ragu memberikan Doku dalam daftar pemain Belgia untuk Euro 2020. "Doku sudah membuat kesan," kata Roberto Martinez dikutip dari Goal Internasional.
Jeremy Doku sempat disebut sebagai The Next Sadio Mane. Pernyataan itu dilontarkan Jurgen Klopp, pelatih Liverpool ketika tim yang bermarkas di Anfield tersebut tertarik mendatangkan Jeremy Doku. Momen itu terjadi pada 2018 lalu, saat Jeremy Doku berumur 16 tahun, dia adalah pemain sayap muda yang lincah dari Anderlecht.
Doku terbang ke Inggris bersama ayahnya, dan menjalani tur keliling Anfield. Namun setelah itu, perjalanan mereka dilanjutkan ke Melwood, markas Liverpool. Jurgen Klopp sempat mengobrol dengan orang tua Doku, David. "Dia menjelaskan kepada kami, bahwa Jeremy Doku dapat menggantikan Sadio Mane dalam beberapa tahun ke depan," ucap Klopp, dikutip dari The Guardian.
Steven Gerard yang kala itu menjabat sebagai manajer Liverpool U 19 memanggil Doku dan keluarganya ke kantor dan memperlihatkan beberapa rekaman video. Doku juga mendapatkan jersey dari Mohamed Salah, serta Sadio Mane, Wijnaldum, dan rekan senegaranya, Simon Mignolet yang lewat dan berbicara dengannya. Namun sayang, Doku kurang terkesan dan tidak banyak hal yang membuatnya untuk segera pindah ke Inggris.
Saat itu, dia memberikan kode kepada orang tuanya dengan mengedipkan mata, menjelaskan bahwa sudah waktunya kembali, ke Andrelecht. "Saya sangat menantikan untuk berlatih kembali dengan Anderlecht lagi besok," katanya. Keteguhan Doku bertahan di Anderlecht juga karena peran Romelu Lukaku, pemain yang menjadi rekannya saat ini di Belgia.
Lukaku menceritakan pengalamannya, bagaimana memulai dari Anderlecht dan menjadi pemain besar melalui proyek pencarian bakat pada 2009. Lukaku memberi tahu Doku bahwa lebih baik bersinar di Liga Belgia lebih dulu, sebelum pindah ke klub besar. Itu adalah jalan yang pernah dilalui oleh pemain Inter Milan itu.
Dia membuktikan dengan menjadi pencetak gol terbanyak Anderlecht sebelum pindah ke Chelsea di usia 18 tahun. Jeremy Doku menjalani debut dengan tim utama Anderlecht pada usia 15 tahun enam bulan pada November 2018. Satu tahun berikutnya, Vincent Kompany datang, dan turut serta mempercepat perkembangan Doku.
Anderlecht mengalami kesulitan finalsial dalam beberapa tahun terakhir, ditambah dengan kegagalan mereka untuk mencapai Liga Eropa. Kejadian itu dipersulit dengan Roberto Martinez yang menginginkan pemainnya untuk mendapatkan menit bermain di Liga Eropa. Walhasil, Anderlecht melepas Jeremy Doku ke Rennes dengan biaya transfer 27 juta euro.
Dia memecahkan rekor sebagai pemain termahal Anderlecht setelah melewati capaian Youri Tielsmann (25 juta euro ke AS Monaco). Musim pertamanya di Rennes pada tahun 2020 tak berjalan baik, hal itu juga dikarenakan kondisi tim yang tidak stabil, apalagi Ligue 1 diberhentikan karena Covid 19. Pelatih Rennes, Julien Stephan juga berpisah dengan berat hati kala itu dan klub menunjuk Bruno Genesio sebagai penggantinya.
Statistik Doku saat itu juga biasa biasa saja. Tapi, dia bertekad penuh untuk memberikan gebrakan. "Anda tidak bermain melawan Neymar atau Mbappe di Liga Belgia. Statistik saya adalah apa adanya, Saya juga tidak banyak mencetak gol di Belgia, saya bukan Zlatan Ibrahimovic. "Sudah waktunya untuk membuat langkah berikutnya," kata Doku kepada HLN Belgia.
Musim pertama dengan Rennes tak berjalan mulus, tapi pada musim reguler 2020 2021, Jeremy Doku membuktikan bahwa dia adalah sosok yang dibutuhkan tim. Jeremy Doku hampir main di setiap laga Rennes, terutama di Ligue 1 Prancis. Dia tampil dalam 30 penampilan dengan mencetak 2 gol dan 3 assist. Tapi ada yang menarik, statistik Ligue 1 di akhir musim menunjukkan catatan dribel Doku paling banyak di kasta teratas sepak bola Prancis itu.
Bahkan pemain berkelas seperti Neymad dan Mbappe berhasil dia lewati. Dari catatan Opta, dia menyelesaikan 110 dribel, jauh dari capaian pemain manapun di Ligue 1. "Ketika saya masih kecil, sering dikatakan bahwa saya terlalu banyak menggiring bola. Mereka akan menyuruhku berhenti. Tapi saya terus melakukannya," kata Jeremy Doku kepada Het Laatste Nieuws pada Maret lalu, di balik kepiawaiannya menggiring bola.
"Saran saya untuk dribler muda, terus lakukan itu, bahkan jika Anda tidak bisa mencapainya. Jangan bersembunyi, tetap percaya diri. Bahkan saya tahu, saya melewati banyak pemain yang kala itu berusia di atas saya. "Saya melihat statistik baru baru ini. Saya dribbler terbaik di Ligue 1. Tidak buruk di liga bersama Neymar dan Mbappe, kan?" jelasnya. Akankan Jeremy Doku bersinar dengan Belgia dalam ajang Euro 2020 ini? Menarik untuk dinantikan.